Liuk Asa di Ujung Semprong Menghitam
Api meliuk di ujung sumbu
rakus menjilat dan lamat-lamat
semprong bening menyisa
hitam kerak jelaga
Pijar lentera tak seberapa terang
melumat penjuru ruang
sudut-sudut sepi tak bertuan
ditikam belati keingintahuan
Pedih sepasang netra
sesekali mengerjap
melahap isi tumpukan buku
tak jemu memetik butir mutiara ilmu
Hingga jauh malam
hingga minyak terserap sumbu
nyaris habis dan kering
dan nyala kian tampak sekarat
Susunan buku
lembaran tugas
serta kacamata baca
tergolek di meja hening
Menjadi saksi bisu
secercah asa tak pernah padam
terpintal dalam diam
hingga kepala jatuh terkulai
Di atas meja takada dengkur
hanya tokek dan cecak
menjadi saksi bahwasannya
perjuangan tak pernah usai
Dalam dera perih dan kantuk
memberat dan ganduli pelupuk
demi meraih pucuk asa
di pelataran mimpi
H 3 R 4
Jakarta, 19/12/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H