Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terang Bulan Tak Seterang Harapan

14 Desember 2022   19:14 Diperbarui: 14 Desember 2022   19:38 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Guideku.com

Terang Bulan Tak Seterang Harapan

Letih sungguh letih
mengayuh sepeda berpalang jari-jari
dengkul serasa leklok
seperti hendak lepas dari engselnya

Serasa mengukur jalan nan amat
panjang yang tak
diketahui di mana letak ujungnya
teteskan bulir peluh

Didapati sepasang mata tua ditiup
silir angin raga ringkih
digigir usia jatuh terkulai tertidur
dalam posisi terduduk

Tak kuasa dijamah kantuk memberat
mengganduli pelupuk
lelah erat memeluk selembar tubuh
di atas remuk redam

Terang bulan tak seterang harapan
seperti pungguk
rindukan bulan di atas bentang
jalan kehidupan

Deras cucuran peluh sederas
doa-doa dilangitkan
tak banyak pinta hanyalah
sentangkup harap

Makanan yang dijajakan disambangi
pembeli hingga dapat
melenggang pulang dengan hati riang
bukan kepalang

H 3 R 4
Jakarta, 14/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun