Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pergi dan Tak Pernah Kembali

11 Desember 2022   20:50 Diperbarui: 11 Desember 2022   20:58 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergi dan Tak Pernah Kembali

Mawar Hitam
tergantung di seutas tali
selembar semesta berkabung
seakan dirundung pilu
menyaksi tangkai kehidupan
terkulai dan perlahan mati
namun takada seorang pun
insan yang menangisi
kepergiannya ditetesi
air mata nan suci
dari kelopak lazuardi
ia terkulai di bawah
langit menyepuh hitam
sehitam daksa sewarna kelam
mawar hitam tumbuh
di punggung malam
di sela tirai-tirai sunyi
hingga temukan ajal
takada harum mewangi
berganti aroma stanggi
mawar berakhir di seutas tali
tatkala jelang dini hari
ketika insan lelap
dalam selimut mimpi
mawar pergi dan
tak kan pernah kembali


H 3 R 4

Jakarta, 11/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun