Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Segala yang Fana Binasa

10 Desember 2022   21:57 Diperbarui: 10 Desember 2022   22:06 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Mehriban@Pinterest.com

Segala yang Fana Binasa

Jam dinding
berdiri mematung
di sudut ruang
jarum-jarumnya patah
dan dilumat karat
hingga gagu lama
tak berdentang
membuat pengang
yang biasanya
menggema gaduh
membentur tembok ruang
kini bungkam

Meja kursi jumpalitan
teronggok dilumat
serpihan debu
tebal selimuti
bau debu tajam
serasa mengilik
lubang hidung
terbitkan bangkis
hingga berkali-kali

Lampu gantung kristal
berayun-ayun dengan
derit seakan menjerit
seiring seekor curut
berkepala botak
di kolong almari
lari terbirit-birit

Plafond sebagian
bekas runtuh
jatuh menimpa
benda di bawahnya
atap nan koyak
sesekali terdengar
suara berderak

Dinding dinding kusam
disekap waktu nan pengap
kian menabah lusuh
ruang yang tak lagi
berpenghuni hanya
laba-laba sibuk
memintal jaring-jaringnya

Betapa kemewahan
dan segala yang fana
hanya tinggal sisa
jadi serumpuk benda
tak lagi miliki guna
kelak kan binasa
dimakan rayap
dalam senyap

Menjadi kepingan cerita

H 3 R 4
Jakarta, 10/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun