Segala yang Fana Binasa
Jam dinding
berdiri mematung
di sudut ruang
jarum-jarumnya patah
dan dilumat karat
hingga gagu lama
tak berdentang
membuat pengang
yang biasanya
menggema gaduh
membentur tembok ruang
kini bungkam
Meja kursi jumpalitan
teronggok dilumat
serpihan debu
tebal selimuti
bau debu tajam
serasa mengilik
lubang hidung
terbitkan bangkis
hingga berkali-kali
Lampu gantung kristal
berayun-ayun dengan
derit seakan menjerit
seiring seekor curut
berkepala botak
di kolong almari
lari terbirit-birit
Plafond sebagian
bekas runtuh
jatuh menimpa
benda di bawahnya
atap nan koyak
sesekali terdengar
suara berderak
Dinding dinding kusam
disekap waktu nan pengap
kian menabah lusuh
ruang yang tak lagi
berpenghuni hanya
laba-laba sibuk
memintal jaring-jaringnya
Betapa kemewahan
dan segala yang fana
hanya tinggal sisa
jadi serumpuk benda
tak lagi miliki guna
kelak kan binasa
dimakan rayap
dalam senyap
Menjadi kepingan cerita
H 3 R 4
Jakarta, 10/12/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H