Aku Belajar dari Kehidupan
Aku belajar
dari sebongkah batu
kendati keras dan
teramat kaku namun ia
masih dapat dilubangi
ditimpa tetes air yang
acap kali mengikis
merasuk hingga ke pori
menggerus sampai habis
Aku belajar
dari rumpun padi
kendati di setiap helai
batang-batangnya digelayuti
bulir-bulir emas namun
ia tetap merunduk
tanpa secuil pongah
dan menyapu bersih
remah-remah di tanah
Aku belajar
dari elusan Matahari
di mana tapak hangatnya
mengusap lembut
baluri cuaca tak tentu
menjilat basah hingga kering
pakaian tergantung di jemuran
tiupkan hangat permukaan kulit
di tengah hawa dingin menggigit
Aku belajar
dari air yang terasa sejuk
di beningnya sebening
bulir-bulir permata kaca
bernama air mata
yang pecah seketika
dipecahkan oleh kesedihan
hingga menganak sungai
kemudian mengalir menuju muara
Aku belajar
dari burung kutilang
yang bersenandung riang
semarakan buana yang gagu
hingga menyepuh riuh
dalam sebuah pagelaran
orkestra mini awali
membuka tirai jendela hari
beri silir sejuk meresap hati
Aku belajar dari kehidupan
H 3 R 4
Jakarta, 02/12/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H