Perempuan di Bawah Asuhan Rembulan
Tangan-tangan kesunyian
kerap mencekik
namun tak pernah ada pekik
Runcing kuku-kuku malam
nan menghitam
sehitam arang terjerang
Sehelai tirai merah tutupi wajah
semerah sayatan luka
buatmu mengerang kesakitan
Malam yang kerap berdarah
di mana kaucungkil
dua biji mata milik kesepian
Adakalanya kau melolong
kabarkan rintih
pada rembulan angkuh terdiam
Kau sirami langit nan senyap
hingga kuyup
oleh ratapan memilukan
Perihal belukar hidup serta
tamparan milik
lengan kenyataan menohok
H 3 R 4
Jakarta, 28/11/2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!