Ketika Lengan Kesendirian Menjamah Jiwa
Ketika lengan-lengan kesendirian
menjamah jiwa
aku terkesima pada sudut hening
tepatku menepi
dari bising hanya hela nafas tenang
Terdiam di elusan tapak senyap
sepi menyelinap
aku tergagu seraya membuka
secarik atma
memahat ingin temu di hulu rindu
Takkah kau dengar desir darahku
bak bulir pasir berbisik
rindukan elusan ombak membelai
pada serpihan daksa
terkulai di atas hamparan landai
Kunikmati kesendirian ini bawa
kepingan angan
terpelanting di perputaran masa
hingga kuterjaga
dan terhempas dari kursi angan
Sunyi tak jemu mencumbuku
memagut sepiku
hingga bertanggalan rinduku
satu demi satu
pada paruh waktu mematuk
Terbitkan kantuk di pelupuk
rindukan lengan
teramat lembut memeluk
layaknya jemari
sunyi memesrai tengkuk
H 3 R 4
Jakarta, 14/11/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H