Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Mataku Menyulam Sendu

6 November 2022   10:07 Diperbarui: 6 November 2022   10:18 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Shima Yehia@we heart it.com

Ketika Mataku Menyulam Sendu

Seutas benang-benang sendu
kupntal dan kurajut dengan jemari jiwa
hingga menjadi selembar pakaian nan indah

Berpayet rindu di jelujur
serta di setiap lipatan rasa dan
tak sadar mataku menganyam sendu

Ada yang hampiri benak
seperti mengajak dan menggamit
lengan sukma tanpa perlu pamit pada nyata

Mengajak menjejak semesta
menyaksi gumpalan payoda melukis
parasmu nan rupawan di atas tubuh awan

Aku pun belingsatan
terperanjat di sela angan liar
khayalkanmu hingga langit ke tujuh

Namun aku takut terjatuh
dari kursi angan yang kududuki
sebab terlanjur merasa amat nyaman

Dan lagi-lagi netraku
memintal sendu mendu layaknya
barisan awan kelabu mengayam pilu

Di balkon rumahku
kuhadirkan bayangmu di situ
merengkuh tubuh angan sedemikian erat

H 3 R 4
Cikarang/06/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun