Menanti di Ujung Kabut
Kabut tebal merendah
mencumbu tanah basah
penantian di ujung resah
gundah kian berkecambah
Sendiri menapaki jalan sunyi
dari gelap hingga terbit mentari
menduduki kursi tak berpenghuni
dimangsa taring sepi kian menjadi
Ada satu masa di mana
sepiku menjalin jaring jala
tutupi sesayat luka-luka jiwa
di pucuk-pucuk dahan nelangsa
Pada sehelai kabut rebah di tanah
aku pahat tabah di antara ribuan lelah
semoga selembar harap terbayar sudah
segenap asa bersemayam di jiwa tak punah
Menanti dan terus menanti
nurani dijamah kesepian abadi
dan sukma jadi pengelana sejati
tertatih kala menyusuri bentang hari
Aku lintasi helai kabut
akar jiwa pun tak tercerabut
hanya rindu bersungut-sungut
perihal rasa nan kadung terpaut
H 3 R 4
Jakarta, 26/10/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI