Di Atas Pasir Dua Hati Berdesir
Tawa kita pecah
di atas tumpukan kayu bakar
kulihat kilatan rindu pada
manik matamu dan mataku
Nyalanya kian berkobar
membesar dan membakar
hangati jiwa-jiwa dirasuki
dan tertembus panah dewi Amor
Riuh tawa terhempas
membumbung tinggi hingga
atap langit seakan berderak
luka jiwa berangsung-angsur reda
Dipulihkan hangat suasana
di atas api unggun netraku
melumat paras anggun
di sela ombak menampar
Rengkuh tubuh bahagia
yang semula bias dan samar
kita yang biasanya bercumbu
dengan lara memagut nestapa
Kini berdendang riang di antara
embus segara lupakan sejenak
luka-luka pada tubuh jiwa
di mana rintih pernah menggelinjang
Di atas pasir dua hati kita berdesir
nikmati tiupan sejuk silir
menerpa dan lelapkan sukma
pada sehelai selimut bahagia
H 3 R 4
Jakarta, 20/10/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H