Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Lengan Sunyi Mencekik dan Nurani Tercabik

18 Oktober 2022   18:42 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : VIEWBUG.Photography@Pimterest.com

Ketika Lengan Sunyi Mencekik dan Nurani Tercabik

Kala jemariku beradu
menggesek ujung senar gitar itu
denting berlagu rintih pilu
memanggil namamu
dalam helai rindu yang jadi
udara bagi nafasku
kuhembuskan setiap waktu
dan dibawa angin lalu
berharap kau dengar
denting bening di antara
petikan dawaiku

Kau adalah nada-nadaku
yang kerap kucumbu
tatkala sepi memenjara jiwa
dan ketika lengan sunyi leluasa
menjamah tubuh kesepianku
kau adalah syair-syair rindu
yang tak pernah sumbang
meski tatkala memetiknya
nuraniku mengerang
kau adalah lagu terindah
di antara lirik terkadang
merupa sebilah badik

Kau kerap kupetik
ketika lengan sunyi
serasa kuat mencekik
tatkala rasa hati tercabik
denting menggema
menggedor tubir sepi
sekerat sukma hadirkan
bara mentari nelangsa
mengoyak-ngoyak jiwa
aku seakan tenggelam
di lautan sepi bersama
syair-syairku yang
tak pernah mati

H 3 R 4
Jakarta, 17/10/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun