Lelaki di Gardu Ronda
Kepalanya tersungut-sungut
menahan kantuk ganduli
pelupuk mata
Menanti jam malam usai
hingga malam tumbang
dibabat pedang benderang
Waktu seakan merangkak
seperti jalan seekor siput
yang terseok-seok
Sesekali kedapatan menguap
mulut membuka lebar
seperti mulut gua menganga
Ditingkahi hawa dingin
buatnya mengkeret persis
seperti ulat keket
Ia kedapatan rapatkan
selembar jaket jeans belel
guna menghalau dingin
Secangkir kopi hideung tersedia
hitam sehitam atap malam
seharum aroma kopi dibawa jejak angin
Diiseruput lumayan hangatkan perut
ditemani kudapan kacang goreng
serta singkong rebus
Berbincang ngalor-ngidul
perihal topik yang sedang hot
seraya mengunyah kacang gres-gres-gres
Dikerubungi pasukan nyamuk nakal
mendaratkan paruhnya
hisap darah semena-mena hingga bentol