Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Atma Merupa Kota di Belantara Jiwa

15 Oktober 2022   06:17 Diperbarui: 15 Oktober 2022   06:21 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atma Merupa Kota di Belantara Jiwa

Bulan menggantung
di langit kelam
layaknya lampu disco
yang berputar-putar
hujani cahya di antara pendar
menjilat lantai

Dan kota di bawahnya
tampak megah
seperti kesunyian menjajah
amat pongah
lebih pongah dari kerlip lampu
nyala berpijar

Gelap menggamit lengan malam
yang benderang
khayalan-khayalan mulai jalang
lamunan terbang
seakan diberi sepasang sayap
guna melanglang

Belati cahaya seakan merobek
dan mencabik
perut rata milik angkasa
berkilau seperti
mutu manikam tikam dan iris
dahan kesunyian

Di balik malam nan megah
ada jiwa-jiwa
amat ringkih memeluk damba
sekedar nikmati
malam di antara hela nafas jiwa
perlahan-lahan

Dan atma semestinya
merupa kota
bermandi pendar cahaya
agar tak gulita
meraba-raba lantas tersesat
di belantara jiwa

H 3 R 4
Jakarta, 15/10/22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun