Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tebing-tebing Keangkuhan di Antara Kerdil Jiwa

12 Oktober 2022   17:23 Diperbarui: 12 Oktober 2022   17:33 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Markruse17@Pinterest.com

Tebing-tebing Keangkuhan di Antara Kerdil Jiwa

Berdiri tinggi menjulang
tebing-tebing keangkuhan
pada selembar langit hati
seolah tak sudi tertandingi

Cermin diri mungkin
retak atau bahkan pecah
hancur berkeping menyisa
cecer remah beling tajam lukai

Lihatlah dengan mata telanjang
atap langit jauh lebih tinggi
takada yang kuasa menandingi
namun ia enggan memahat pongah

Meski seekor binatang melata
berjalan merangkak di bawah
kolong langit miliknya
tak secuil ia menepuk dada

Banyak-banyaklah bercermin
atau pabila tak miliki cermin
beli saja di toko pecah-belah
lantas bercermin sepuasnya

Pantaskah menyulam
benang-benang angkuh
terlanjur menjadi urat nan lekat
dan menyatu dengan daging

Atau mungkin kau miliki cermin
tergantung di dinding hati
yang telah amat kusam
hingga tak kuasa melihat tajam

Atap langit teramat tinggi
menatap jiwa--jiwa kerdil
dengan pakaian sehelai pongah
lantas bergagah-gagah

Namun akhirnya terjerembab

H 3 R 4
Jakarta, 12/10/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun