Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kusulut Resah Kubakar Gundah

28 September 2022   14:05 Diperbarui: 28 September 2022   14:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Margadirube.Tumblr.com

Kusulut Resah Kubakar Gundah

Takada tempat berkeluh kesah
hanyalah menatap atraksi asap
membumbung tinggi menabrak atap
lantas sekonyong-konyong lenyap

Aroma tembakau terbakar menguar
mengundang nanar dalam liuk
angan liar berputar-putar giras
basahi sekerat akal tak dangkal
 
Tatap mata kosong tak berjiwa
sehelai jiwa seolah terampas
namun tak turut serta bawa hela nafas
di antara ribuan cemas meremas

Kelebat tarian kelabu mencumbu
waktu kali ini enggan berdentang
sebab jarum waktu telah berkarat
seperti kesendirian dilumat sekarat

Menepi dari hiruk-pikuk kenyataan
kusulut resah kubakar gundah
hingga menguap dalam sesap
enyahkan dan muntahkan pengap

Hanya ada aku dan kepulan kelabu
ia tak pernah mengelabuiku
kendati dari waktu ke waktu
temaniku usir gamang

H 3 R 4
Jakarta, 28/09/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun