Berlayarlah Pinisi-pinisi Rinduku
Berlayarlah. . .
Pinisi-pinisi rinduku
berlayar nun jauh
di genangan luas
samudera rasa
dihempas segara
lintasi lecut kilat
merupa ujung tombak
membentuk layaknya
gurat-gurat urat
Ikuti tapak jejak mentari
menjerang air payau
seketika menjelma hangat
sehangat rindu tak beku
di antara gelagat alam
sebagai suatu pertanda
ada gemuruh luruh
pun ada tenang
acapkali menghanyutkan
jiwa-jiwa mendamba sua
Di bawah semesta
kadang berubah-ubah rupa
serupa dengan
langit rasa di sukma
adakala mendung runtuhkan
hujan menderas
sederas pusaran arus
segara menampar
ombak menggelepar
meniupkan badai
Berlayarlah. . .
Pinisi-pinisi hasratku
aroma tanah kerinduan
kuat memanggilmu
seiring desir darahmu
hingga kelak sua
dengan daratan impian
merengkuh erat tubuh
yang di rindu dalam
lengan memeluk dan
Enggan tuk melepaskan
H 3 R 4
Jakarta, 20/09/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H