Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengecut Mati

19 September 2022   21:43 Diperbarui: 19 September 2022   21:51 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengecut Mati

Pengecut mati ribuan kali
rebah di tanah berhantu
hantu-hantu ketakutan
yang lahir dan berkeliar
di ruang-ruang pikir
bergentayang merupa
bayang erat mencengkram

Pengecut mati berkali-kali
dan acapkali dicekik
ketakutannya sendiri
hingga habis hela nafas
lantas tewas tubuh nyali
berselimut tebal was-was
terengah lantas mati

Pengecut lagi-lagi mati
berwajah kecut meski
dilecut tetap saja tak berani
ketakutan terbesar menghantui
hantu-hantu di alam pikir
tak kunjung angkat kaki

Pengecut pecundang sejati
lebih suka meringkuk sembunyi
dibalik selimut tebal
rasa tak percaya diri
ketimbang menyembul bak mentari
gagah berdiri di atas kaki sendiri

Pengecut Mati

H 3 R 4
Jakarta, 19/09/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun