Kumuntahkan Tinta
Kugurat catatan
pada secarik tubuh polos
lembar putih semula tak
terpercik noktah noda
kumuntahkan tinta percikan rasa
menggurat sedalam urat
pada ceceran waktu tak berjeda
pena menggumuli tiap helai buku
mengkencani ribuan kisah
hingga pasrah di ujung
cengkram jemari
tak henti memahat
putih yang ternodai dan
alur hidup yang bak
anak sungai berkelok
sekelumit perjalanan
amat panjang turut pula
dibukukan di ingatan
meski di suatu ketika
ingatan terkelupas
pun terampas
kendati catatan koyak
disobek lentik jemari masa
seiring pudar ingatan
catatan tetaplah catatan
goresan prasasti peristiwa
milik musafir pada tubuh waktu
dan milik seorang pengelana
yang menggilai tarian debu
dan terlanjur mencandu
H 3 R 4
Jakarta, 14/09/2022