Sejenak Anganmu Tergelincir
Selendang kelabu luruh ke bumi
kali ini netramu tak menangkap
kehadiran lembayung senja
di ujung langit serambi sore
Yang biasanya hadir dengan
kelebat parade payoda menakjubkan
memulas wajah semesta indah rupa
memahat syahdu dalam sukma
Sepasang mata Elangmu
menatap perahu-perahu kayu
tengah bersandar di dermaga kecil
berhiaskan kerlap-kerlip lampu
Mengerjap genit dan jenaka
layaknya kawanan kunang-kunang
hinggap dan terbang berlumur pendar
sedikit redakan hela nafas gusar
Ceruk danau dengan perairan tenang
menyimpan genangan kerinduan
yang kau larung dan benamkan
di antara sesap tubuh cerutu
Kau kerap hadirkan bayangku
saat sepi menari liar di benakmu
memaksa masuk menggedor pintu hati
tanpa sempat kau berpikir tuk sembunyi
Sejenak anganmu tergelincir
di antara kerumunan lamunan
tepi danau Rowo Jombor
mengajak ingatanmu melayang
Seraya Mereguk seduhan
genangan kopi hitam
H 3 R 4
Jakarta, 10/09/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H