Di Balik Lenganku Ada Kekejaman Perang
"Bola matamu tak boleh melihat
kekejaman perang
sebab ini lebih keji dari film
yang ada di layar televisi
kau takkan sanggup melihatnya".
Ujar gadis kecil dengan amat polosnya
seraya menutup mata boneka miliknya yang telah kumal berselimut tebal debu.
"Lebih baik kau pejam
agar tak rasakan seram sebab ini
peperangan sungguhan yang
orang telah mati takkan bangkit lagi
terlebih menjadi Mummy".
Celotehnya penuh serius seolah
tengah menasehati kawan imajinernya
dengan bersungguh-sungguh.
"Jangan lihat sebab
dibalik tapak lenganku ini ada
banyak orang mati dan bahkan
ada anak kecil seumuranku menangis
tersedu di depan mayat ibunya"
"Air matanya terus bercucuran
seperti air pancuran lalu mengalir
hingga banjir kesedihan tak seorang pun
sanggup membendung serta
menyeka kesedihan yang basah"
"Sebasah tanah tempat ibunya rebah
basah oleh ceceran darah
yang tumpah hingga diam
tak lagi dapat bersuara dan pejam
tanpa pernah lagi bisa membuka"
"Jangan lihat apa yang
tak perlu kau lihat karena nanti
kau takkan kuat menyaksikan
kekejaman perang dan betapa
banyak orang yang kehilangan"
Seperti AKU
H 3 R 4
Jakarta, 02/09/2022