Sepi Menari di Bahu Sunny
Sepi tak beranjak dari bahu Sunny
seolah merupa lantai dansa
tempat tumit sepi berjinjit
kesepian terus menari
hingga pagi buta
Beribu panah kesepian dihempaskan
mengoyak molek bahu Sunny
seakan lumpuhkan tubuh
merangkak jalani hari
tertatih berpayah
Tersingkap gaun milik Sunny lantas
mempertonton kesepian abadi
yang seperti telah menjadi
helai udara yang dihela
dan nafas kehidupan
Sepi liar menari di pori bahu Sunny
laksana tajam belati mengoyak
tak kuasa berteriak sebab
jemari sepi seolah kuat
membungkam diam
Kaki-kaki sepi tergelincir di bahu Sunny
yang menjadi lantai dansa namun
takada suara mengaduh hanya
hening nan bening terpahat
hingga suara tercekat
Bahu Sunny puncak dari segala rasa
kesepian diri enggan angkat kaki
pergi sejauhnya tanpa pernah
tuk kembali menyulam luka
memahat codetan pedih
Sunny membiarkan sepi gemulai
menari-nari hingga lunglai dan
kedua bola mata miliknya
didapati berair lantas
diseka deru bayu
H 3 R 4
Jakarta, 31/08/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H