Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Skenario Sang Jendral

29 Agustus 2022   13:53 Diperbarui: 29 Agustus 2022   14:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source :  Ilmunesia.com

Skenario Sang Jendral

Skenario Sang Jendral
disusun sedemikian rapi
namun sepandai-pandainya
seekor tupai melompat
dari dahan satu
ke dahan lainnya
adakalanya ia tergelincir jua
jatuh tersungkur ke dasar
menyentuh titik nadir

Takada kejahatan yang paripurna
sehebat apapun
memeta sebuah rencana
selalu ada celah kecil
lubang teramat sempit
kendati sekecil lubang semut
yang dapat menguak
tabir misteri perihal
selongsong peluru yang
bersarang di tubuh
dan lantas merampas
hak hidup seseorang

Drama Sang Jendral
dipenuhi pemeran figuran
guna menutupi dan menyamarkan
busuk yang tercetus senjata pikir
di ruas kepala perihal aksi keji
dibawah desing peluru
ada yang merasa dikangkangi
bela kehormatan menista diri
hingga berujung ada yang mati

Hanya deru angin menjadi saksi
angkara memahkotai diri
pongah menjadi sehelai jubah
hingga menghantarkan Sang Jendral
duduk di kursi pesakitan
jalani serangkaian interogasi
namun masih miliki taring
guna naik banding

Sekenario Sang Jendral
disusun sedemikian apik
menguar aroma tengik
sepandai-pandainya
menyimpan sebujur bangkai
maka kelak akan tercium juga
hanyalah waktu yang akan
mengorek segala borok
dan bobrok yang ada
di skenario Sang Jendral
ada tangis melengking
menyayat hati dan
ada awan muram
memayungi yang
ditinggal M A T I

H 3 R 4
Jakarta, 29/08/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun