Skenario Sang Jendral
Skenario Sang Jendral
disusun sedemikian rapi
namun sepandai-pandainya
seekor tupai melompat
dari dahan satu
ke dahan lainnya
adakalanya ia tergelincir jua
jatuh tersungkur ke dasar
menyentuh titik nadir
Takada kejahatan yang paripurna
sehebat apapun
memeta sebuah rencana
selalu ada celah kecil
lubang teramat sempit
kendati sekecil lubang semut
yang dapat menguak
tabir misteri perihal
selongsong peluru yang
bersarang di tubuh
dan lantas merampas
hak hidup seseorang
Drama Sang Jendral
dipenuhi pemeran figuran
guna menutupi dan menyamarkan
busuk yang tercetus senjata pikir
di ruas kepala perihal aksi keji
dibawah desing peluru
ada yang merasa dikangkangi
bela kehormatan menista diri
hingga berujung ada yang mati
Hanya deru angin menjadi saksi
angkara memahkotai diri
pongah menjadi sehelai jubah
hingga menghantarkan Sang Jendral
duduk di kursi pesakitan
jalani serangkaian interogasi
namun masih miliki taring
guna naik banding
Sekenario Sang Jendral
disusun sedemikian apik
menguar aroma tengik
sepandai-pandainya
menyimpan sebujur bangkai
maka kelak akan tercium juga
hanyalah waktu yang akan
mengorek segala borok
dan bobrok yang ada
di skenario Sang Jendral
ada tangis melengking
menyayat hati dan
ada awan muram
memayungi yang
ditinggal M A T I
H 3 R 4
Jakarta, 29/08/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H