Sehelai Jiwa nan Lembut
Masih terasa lembut kala jemari ibu
menyeka hangat air mata yang
meleleh di pipi dengan ujung
tapak lengannya hingga
perlahan mengering
diusap dengan
amat tulus
Tatkala merengek minta dibelikan
permen sedang sejumput rasa
manis hanyalah terletak
tepat di ujung sehelai
indra pengecap
bernama
lidah
Sedang gulali hidup tak ibu kecap
yang ada hanyalah rasa pahit
lebih pahit dari empedu
atau seduhan jamu
diracik si mbok
penjaja jamu
gendong
Ibu sang penghibur sejati ketika
rengekan demi rengekan nan
serasa bising buat pening
ia tetap tak bergeming
gengam erat sabar
di antara sentuh
elusan kasih
Ibu selalu begitu dari waktu ke waktu
merengkuh jiwa nan cengeng
mendaratkan tapak lengan
hamparkan selembar
selimut tentram
buat jiwa pun
nyaman
Ibarat sungai ibu ialah genangan
ketenangan tempat leluasa
benamkan isak tangis
hingga terbawa
hanyut nun
jauh lalu
sirna
H 3 R 4
Jakarta, 18/08/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI