Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersungkur di Ujung Sangkur

12 Agustus 2022   16:42 Diperbarui: 12 Agustus 2022   17:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersungkur di Ujung Sangkur

Deru nafas terengah
lelah membuncah
lorong gelap nan pengap
peluh mengucur deras
seperti tenggelam
dan berkubang dalam
asin keringat sendiri
kuat aroma ketakutan
mengendus dan membaui
ruh kengerian bergentayangan
momok yang menakutkan
serasa mencekik
batang leher kehidupan
ngeri mencekam seakan
merupa runcing
gerigi-gerigi gergaji
yang sedianya menghabisi
aku berlari dan terus berlari
tergopoh-gopoh
lorong-lorong gelap
buat terkesiap
dan aku pun tersungkur
di ujung sangkur
kian jauh tersesat
di koridor senyap

H 3 R 4
Jakarta, 12/08/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun