Mari Sini Nak Duduk di Pangkuan
Mari sini Nak
duduk di pangkuan ayah
ayah tak hendak menceritakan
Perihal dongeng
yang jadi kegemaranmu
sebagai pengantar lelap tidur
Hingga kantuk
mencium kedua pelupuk
bawa raga rebah di kasur kapuk
Perhatikan seksama
sebuah gambar diri seorang
bayi perempuan nan amat mungil
Takkah kau sadari
dirimu laksana intan baiduri
tersemat di nadi lekat di sanubari
Tataplah lembar
bisu yang dibekukan oleh
tangan-tangan waktu merajah rindu
Dirimu menjadi
layaknya helai udara pada
paru-paru waktu serta jantung hidup
Tiupkan semangat
tak redup di antara degup
semua tertuju dan rasa.tercurah
Karena engkau
teramat sangat berharga
lebih dari dunia dan seisinya
Lantas sang Ayah
menutup album berisi lembar
potret lawas yang apik terangkum