Langit Kelam Payung Hitam
Langit kelam
selepas runtuhkan hujan
kau dan aku tengah asyik masyuk
Berbincang di bawah payung hitam
yang tengah terkembang
dalam elusan gigil
Jalanan masihlah
tergenang basah oleh kisah
kisah klasik nan kerap mengusik
Seperti irama hujan luruh ke bumi
dentingnya meresap hingga
ke pori sanubari
Tak banyak kata
isyaratkan sepenggal asa
lama bertahta di singgasana sukma
Hanya mengeja makna memahami
perihal debar-debar di dada
di antara sapa ramah
Serta sekeping tawa
renyah dan kerling mengoda
di bawah langit perah deras air mata
Seraya menanti gerimis kian mereda
di waktu yang tak berjeda
sejenak menikmati
Helai rambutmu
ditampar angin dan kuyup
tubuhmu dikecup dingin menggigit
H 3 R 4
Jakarta, 14/07/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H