Senjata dan Sorot Mata Bak Elang Pemburu
Sorot mata
bak seekor Elang pemburu
menatap tajam
sementara senjata laras panjang
berada dalam genggaman
dicengkram erat dan kuat
bocah-bocah kecil
telah terbiasa angkat senjata
menyeka air mata
menghidu aroma
serbuk mesiu di antara tebal
serpihan debu dan di antara
secabik luka menganga
serta tebal rindu dalam sehelai
kafan berlumur doa
takada tawa menggema
di antara ceceran puing
rerutuhan perang
layaknya bocah-bocah
dari dunia belahan lain
tanpa konflik berkepanjangan
tanpa perlu memangku senjata
bela tanah moyang yang
dirampas hingga hilang nafas
pahit dan perih kenyataan
musnahkan tawa dalam raut pias
bola mata memeta bengis
hidup tak mengajari menangis
meski kehilangan terasa
amat menohok dan
serasa menguliti bak
ditaburi garam kenyataan
serta ditetesi cuka keadaan
buat sukma menggeliat
H 3 R 4
Jakarta, 06/07/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H