Hanya Ada Aku, dan Kepulan Asap di Jendela Kenangan
Kuhembuskan kepulan kelabu
tatap netraku menerawang jauh
menembus labirin hening
mendaki puncak letih daksa
merengkuh erat anak-anak lelah
terpahat pada raut wajah
terpatri di kedua biji mata
pada asap yang membumbung
aku tertawa lepas berharap
seluruh sedihku terhempas
di keruh air muka serta tatap pias
aku memulas sejumput rasa
kendati tak terlalu ketara
bahwa sesungguhnya aku
tengah terengah menjejak
teramat jauh bentang hari
tak ragu kukuliti
tatap mata penuh sinis
seakan tak segan mengiris
mulus lengan waktu
serta nadi sepiku
kuhembuskan lagi dan lagi
sukma serasa terlunta
dan seperti berada
di lembah keterasingan
hanya ada aku dan kepulan asap
di antara jendela kenangan
H 3 R 4
Jakarta, 02/07/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI