Menatap Masa Depan Jauh Panggang dari Api
Lemah jemari dipaksa
pecahkan karang kehidupan
lenyapkan masa-masa keemasan
Tubuh-tubuh mungil
berdiri menjejak tanah getir
di rimbun semak belukar sukar
Tetes liur menelan
kuat hasrat di atas berjuta
dahaga ingin yang dipatahkan
Hingga hancur lebur
dibiarkan dalam terkubur
di lelap tidur disertai dengkur
Sorot mata menatap nanar
masa depan nan tampak samar
serasa jauh panggang dari kobar api
Tubuh-tubuh ringkih
memanggul berkarung beban
memikul nyata puing penderitaan
Di laju roda kehidupan
yang berjalan amat lamban
di tengah mengubah garis nasib
Mengakrabi nestapa
yang tanpa sengaja mencuat
di balik binar bola mata berkaca
Lenyapkan sekeping
tawa renyah di ujung belati realita
dibuai syahdu mendayu senandung lara
Bocah-bocah papa
memangku harap di asa
yang tak kunjung tiarap tetap tegak
H 3 R 4
Jakarta, 16/6/2022