Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengoyak Dinding Sejarah

27 Mei 2022   16:49 Diperbarui: 27 Mei 2022   16:59 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengoyak Dinding Sejarah

Teriaklah yang lantang
meski di tengah parau
jadilah laksana
singa padang pasir
bukan malah terusir
di tanah moyang

Tunjukkan taring
di sela suara melengking
biarkan biji mata
congkak terbelalak
dan teruslah menyalak
mengoyak tebal bebal

Kelak gema suara
menggempur hingga hancur
kokoh tembok sejarah
milik para penjarah
yang nuraninya terajah
gurat nafsu serakah

Sejarah kan mencatat
sebuah nama dalam
geliat nadi pemberani
mati satu tumbuh seribu
pada prasasti waktu
yang terbujur kaku

Teriaklah yang keras
pada telinga nan tuli
pecahkan riuh gendang
tarian nafsu duniawi
dalam sehelai ironi
dibungkus miris hati

Niscaya aksi, reaksi serta
peluru kata kan melubangi
tembok-tembok arogansi
bak seutas nyali sembrani
yang liar menerjang buat
terjungkal amat fatal

Dinding sejarah senyap
di kaki masa yang terus merayap

H 3 R 4
Jakarta, 27/5/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun