Perempuan dan Berhala-berhala Kecantikan
Berkali-kali
wajah dipermak
hidung mblesek dibuat
mancung lagi melancip dan
terlihat kaku laksana seonggok
ranting pohon diletakan begitu saja
Bibir tak luput
disuntik filer agar
tampak amat sensual
meski terlihat berukuran
tak lazim bagaikan disengat
kawanan tawon hingga bengkak
Alis disulam
dilukis hingga tebal
permanen praktis dan
ringkas sehingga tak perlu
lagi sebatang pinsil alis meski
alis persis bak crayoon shincan
Kening disuntik
botox agar kulit tampak
tak kisut senantiasa kencang
dan takada lagi garis kerut merut
bagai sembunyikan usia nan tengah
diambang senja digerus sepatu masa
Bibir tak lupa
disulam hingga merah
bak kuntum mawar merekah
indah mengundang gairah jjiwa
dalam gerak bibir kian memesona
serasa inginnya dilumat lamat-lamat
Berkali-kali wajah
dilukai tajam pisau bedah
demi bentukan yang dirasa
paripurna ukuran dilihat dari
kaca mata dan sudut pandang
yang menilai dari tampilan dzahir
Kaum wanita
mencandu berat pada
berhala-berhala kecantikan
mendamba bentukan nan paling
paripurna yakni karya cipta-Nya
bukan hasil keset pisau bedah dan
Jelujur benang-benang
penopang kecantikan milik
kaum hawa sejatinya kecantikan
natural dan alami di atas segalanya
kecantikan dzahir takada bandingan
natural itu indah daripada hasil oplasan
H 3 R 4
Jakarta, 18/5/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H