Perseteruan Memahat Takdir
Peseteruan antara
malaikat maut dan dokter
yang dengan segala daya upaya
mencoba untuk selamatkan nyawa
Nyawa pasiennya dari
cengkraman erat lengan milik
malaikat maut yang sedianya ingin
tunaikan tugasnya mencerabut nyawa
Bulir-bulir keringat
sang dokter sebesar butir
jagung seakan diperas mengucur
deras sederas rapalan doa tak henti
Dilangitkan dan mencoba
mengetuk pintu langit agar terbit
mentari keajaiban bagi sang pasien
di denyut nadi kian lemah di hela nafas
Yang tinggal satu-satu
seakan menanti ajal yang
kian mendekat seiring warna
pucat sepucat selembar kain kafan
Diseka lamat-lamat
bulir keringat di antara
segumpal rasa tegang serta
di sebongkah cemas meremas
Namun sayang disayang
waktunya telah sampai hingga
sang dokter hanya gelengkan kepala
seraya angkat kedua lengan pertanda
Sang pasien tak kuasa
bertahan lebih lama di detik
tak berjeda di lengan malaikat
berayun guna mencabut nyawa
Perseteruan memahat takdir
perihal usia terkikis habis
H 3 R 4
Jakarta, 6/5/2022