Ketika Media Menjadi Denyut Nadi
Gawai tak henti berbunyi
kehidupan pribadi tertelanjangi
semua jadi konsumsi publik
seolah menjadi sepiring
santapan empuk dalam sekerat
daging alot nan kenyalnya
kehidupan hedonis dan kaum sosialita
Takada ruang bagi privacy
banyak pasang mata leluasa melucuti
semua seakan tanpa partisi
dapat dipenetrasi dan dilumat dengan
sorot nanar bak Serigala lapar
tak ada yang tertampar melainkan
gairah kian menggelepar
Dan sehelai tirai privacy
pun telah koyak sebab kehidupan
menjadi milik khalayak
takada sekat membatasi hingga
hari ke hari sekedar
mempertontonkan kemewahan
takada faedah sama sekali
Hanya membuat liur
menetes deras di sela ingin
mencicipi kehidupan
yang bagaikan langit dan bumi
amat timpang jomplang
meski tak selamanya apa yang
terlihat hadirkan butir
Mutiara bahagia tanpa
disisipi sekelumit drama panjang
ketika media menjadi
denyut nadi kehidupan pribadi
pun tersingkap dan
rakus dilahap bagaikan lalap
dikunyah mentah-mentah
H 3 R 4
Jakarta, 4/5/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI