Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupu-kupu Hitam Putih Hinggap di Bibir Pucat

16 April 2022   11:28 Diperbarui: 16 April 2022   11:40 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Crudelia DeMonde/redmoonrevival.org

Kupu-kupu Hitam Putih Hinggap di Bibir Pucat

Kupu-kupu Hitam Putih
hinggap di pucat bibir kehidupan
pada paras kota nan gemerlap
di malam nan liar menabuh bingar

Di suatu kota yang sejatinya
tak pernah tertidur lelap
yang nadi-nadi sepi mati ditikam
kebutuhan mendasar insani

Terbenam dalam lumpur
kental maksiat ditingkahi
bau busuknya aroma nanah dosa
sembari lalui kelamnya hari

Kupu-kupu hitam putih
menjejak dunia malam
dimatikan rasa di antara
tawa renyah mengunyah pil realita

Kepingan-kepingan bahagia
tak kunjung didapat yang ada
hanya seulas gincu kepalsuan
dihidup yang penuh kepura-puraan

Kupu-kupu hitam putih
terus terbang melanglang hingga
terkadang tak tau arah pulang
kian tersesat di dunia

Yang dianggapnya surga
di belantara nikmat
di hitam melumat dan tak ingat
ribuan bahkan jutaan dosa terbuat


H 3 R 4
Jakarta, 16/4/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun