Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulir Air Tak Hadirkan Gema Terlebih Buat Rengat Kaca

8 April 2022   10:44 Diperbarui: 8 April 2022   10:56 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Bubbles@Pinterest.com

Bulir Air Tak Hadirkan Gema Terlebih Buat Rengat Kaca

Purnama kuyup dan gigil di luar
dibasuh rinai yang tak kunjung reda
namun tetap membias seperti biasa
hanya saja parasnya agak memucat

Bulir-bulir air menimpa serta
mengetuk kaca jendela berirama
tak hadirkan gema terlebih
buat rengat pada kaca

Aku terpaku duduk sendirian
menyaksi gerimis luruhkan tangis
di antara seiris miris kuiris tipis
dan laraku merobek waktu di pelipis

Purnama seakan tersenyum kecut
dilecut cemeti sunyi hingga parasnya
dipenuhi lebam di sana-sini namun
tak sejengkal pun ia beringsut

Dari garis edarnya serta
di titiknya tempatnya mendekam
terdiam menyaksi penghuni Bumi
di riuh dan senyap perlintasan hidup

Netraku menangkap hujan yang jatuh
dan menggenang di kolam asaku
menitik setitik demi setitik
hingga mematik dan lubangi

Sepotong hampa yang tersaji
di meja malam dalam diam
yang kuanyam di seutas temali
rasa nyaris putus di sepi menghunus

H 3 R 4
Jakarta, 8/4/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun