Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Antara Sayap-Sayap Kematian Mengitari

8 April 2022   07:48 Diperbarui: 8 April 2022   14:00 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Behance@Pinterest.com

Di Antara Sayap-sayap Kematian Mengitari

Rebah di ranjang
dengan selang infus masih tertancap
di nadi yang tak berdenyut lagi
dedaunan duka cita menggelinjang
dihempas angin membawa terbang
dedaunan kering telah menguning
melalui jendela yang terkuak
tutupi jasad yang masih hangat
gagak hitam bertengger
di atas pipa besi tempat
cairan botol infus menggantung
sayap-sayap kematian mengitari
diiringi ratap gagak nan serak
ranjang beku tempat
terbaring tubuh kaku
dan gesek dedaunan di pelataran
tersekat tembok seakan menjadi
simfoni kematian nan amat pilu
terdengar mendayu-dayu
seperti sorot mata gagak
menatap sayu pada sepotong
tubuh terkulai tak lagi bernyawa

H 3 R 4
Jakarta, 8/4/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun