Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Mendekap Hangat

1 April 2022   19:29 Diperbarui: 1 April 2022   19:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhankareem@Pinterest.com

Ibu Mendekap Hangat

Ibu mendekap hangat
kehangatannya mengalir
menelusup hingga pembuluh
nadi, sendi dan tulang sum-sum
dan meresap ke dalam relung hati

Ibu menatap tulus
sorot matanya nan halus
sehalus kasih yang acapkali
buat haus bak tengah mereguk
air dalam telaga bening kasihnya

Ibu tersenyum teduh
payungi dari sengat panas
dan teriknya matahari hidup
membuat keangkuhan merapuh
dan sebongkah jumawa melumer

Ibu tiada pernah
terbakar amarah hingga
nyalanya berapi-api berkobar
membesar lantas menghanguskan
dinding bangunan kasih sayangnya

Di telapak kakinya
pintu Surga terbuka lebar
dan di punggung lengannya
kucium dengan penuh takzim
di kedua lengan nan tengadahnya

Doa-doa khusyuk
di langitkan deras sederas
permata bening yang luruh dan
mencipta gerimis dalam derai tangis
ibu engkaulah muara kasih tiada batas

H 3 R.4
Jakarta, 01/04/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun