Sang Penyair Berbaju Kelana
Sang penyair berbaju kelana
duduk di atas pelana
tunggangi kuda
dimana rasa
bertahta
Sedianya lintasi belantara
rimbun semak aksara
sembari genggam
sebilah pedang
tajam imaji
Lantas berkelebat cepat
susuri hutan pinus
diringi ringkik
serta derap
riuh rasa
Sang penyair acap kali
gemar berkelana
tajamkan rasa
mengasah
indera
Agar tak.tumpul dan berkarat
terus menggurat aksara
bagai telah menyatu
dalam pembuluh
nadi terbebat
Sang penyair tiada jemu
memanah ribuan kata
hingga kelak busur
panah jiwa patah
dan terbelah
Sang penyair selamanya
berkelana hingga nun
jauh tak tentu arah
sembunyikan
luka jiwa
Di setiap persinggahannya
ia tak henti goreskan
tajam pedang pada
lengang suasana
dijeda kembara
H 3 R 4
Jakarta, 31/03/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H