Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harakiri Puisi

30 Maret 2022   19:00 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:02 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Pejac.es@Pinterest.com

Harakiri Puisi

Pada tubuh puisi
kutikam runcing pena kata
hingga tubuh puisi
menggeliat dan menggelepar
di ujung ranting kata
kata-kata terburai tercecer
dari pelimbahan kata
di mana tetesan-tetesannya
basuh dan basahi
bentala rasa milik empunya
harakiri puisi
lenyapkan nafas puisi hingga
dirasa titik nadir
dan ruh puisi pergi tak lagi
kembali diam
menghuni sepotong raga
dan degub pun
terhenti lantas nyawa puisi
terbang melayang
bagaikan layang-layang
hingga akhirnya
tercatat di kokoh prasasti
berserta rekam
jejak-jejak kata yang tersisa
dalam keabadian

H 3 R 4
Jakarta, 30/03/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun