Dalam Jelujur Lengan Uzur
Meski tatap matanya
mendekati lamur
namun semangat
tak pernah kendur
menelisik pori kain
dengan runcing ujung jarum
pada sehelai kain dwi warna
ditusuk perlahan satu persatu
di atas permukaan bahan
seutas benang dengan
penuh ketelatenan dijahit
seorang perempuan
penyintas masa dan
lampaui zaman hingga
usia jelang senja
ada sejumput bahagia
yang tiada terkata
tatkala menjahit Sang Saka
dengan warna beraninya
yang mengandung filosofi
tersemat bangga di dada
seiring mengalir deras
di nadi perihal kecintaan
pada Merah Putih
dalam jelujur lengan uzur
meski kelak kain hancur
dikoyak tangan-tangan masa
namun cinta takkan pernah luntur
H 3 R 4
Jakarta, 26/03/2022