Kukayuh Sampan Angan Menuju Bulan
Kukayuh sampan angan menuju bulan
hingga terus laju dilecut inginku
mencumbu serta nikmati
sepotong tubuh hening
Maka biarlah senyap menyelinap di
antara langit menyublim pekat
sepekat ampas kopi terseduh
namun sudah sedari pagi
Dan biarlah pecahan benderang
serpihan gemintang membuai
sukma serta menuntun rasa
pada sepi nan menggigit
Pada tubuh hening aku pangling di
kening sepi aku terkesima serta
berlutut dan lulut sepi beriak
namun tak secuil teriak
Masih kukayuh sampan angan
hingga tempat nun jauh dan
bawa angan tak sungkan
berdialog dalam sunyi
Jalan lengang milik para pemuisi
yang aksaranya bak amunisi
terus memberondong tiada
pernah berhenti hingga
M A T I !!!
H 3 R 4
Jakarta, 24/03/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H