Stanza Veronica
Kepada . . .
angin berembus
lirih kubisikan namamu
berharap kau dengar seruanku
di antara erangan rindu sesakan dada
Kepada . . .
kerling purnama
yang menatapku jenaka
dari lubuk semesta tempatnya
bertahta di singgasana berhias cahya
Kepada . . .
anak-anak sepi
yang kuberi pakan yakni
saripati terkandung dalam diri
buat mereka acap kali menari-nari
Kepada . . .
semesta malam
yang menyimpan diam
serta seribu bahasa heningnya
dan memeta wajah buana kian renta
Kepada . . .
Rasa ngilu di ujung
rasaku buat tergugu serta
tak kuasa lakukan apa kecuali
nikmati sekerat sayatan luka menbuka
Tanpa perlu . . .
banyak bicara cukup
muntahkan isi jiwa pada
rangkaian syair-syair sunyi bawa
fantasi yang melambung amat tinggi
H 3 R 4
Jakarta, 23/03/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H