Dengan Puisi Aku Sembunyikan Jati Diri
Sepintas aku terlihat berani
namun sejatinya aku hanyalah
seorang pengecut di sela tawa kecut
Dengan puisi caraku
melarikan diri ketika jiwaku
dihantam kesedihan yang telak
Tatkala pelipis rasaku
ditinju bertubi hingga luka
lebam dan robek teteskan kental
Merah getih perih pedih
buat terjungkal di arena waktu
serasa hari ke harinya kian sempit
Waktu.berkejaran cepat
laksana tapak kaki sembrani
beringas lalu kuat menghempas
Aku kerap sembunyi
di balik utaian manik aksara
leluasa jadi apa saja yang kuingini
Pada tubuh sastra
aku kenakan pakaian diksi dan
aku lahirkan puisi dari rahim puisi
Pada buluh pena kuikuti
setiap cecerannya tertera lalu
kuhidu aroma anyir nan menusuk
Jantung sepiku!
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakart, 16/03/2022