Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulir-bulir Air Pecah Membentur Kaca Jendela

12 Maret 2022   17:16 Diperbarui: 12 Maret 2022   17:20 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: bulavina.daportfolio.com

Bulir-bulir Air Pecah Membentur Kaca Jendela

Bulir-bulir air pecah membentur kaca
bak pecahan kenangan tercecer
buram kaca jendela diusap
kabut terjerembab dari
mata langit sembab

Sepotong hati nelangsa hanyut ikuti
lekuk sungai sukma berkelok
hingga nun jauh tersesat
di dalamnya tak tahu
arah dan tujuan

Ingatan terkelupas dan terhempas
mengingat masa menyeduh
seraut wajah pias dalam
sepenggal kenangan
menyisa ampas

Kian jauh lamunan terberai laksana
kepak sayap kupu-kupu terbang
tinggi menapaki susunan
anak tangga menuju
semesta khayal

Menatap butiran air tergelincir
seperti air mata terperah dari
pelupuk di atas lara jiwa
rindukan kehangatan
peluk erat raga

Mata langit masih menangis
seiring tipis rinai gerimis
tak henti-henti mengais
kenangan di pelipis
waktu nan sadis

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 12/03/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun