Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Risalah Kain Terlilit di Bahu dan Boneka Bernyawa

9 Februari 2022   17:44 Diperbarui: 9 Februari 2022   17:52 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Sandra vdb@Pinterest.com

Risalah Kain Terlilit di Bahu dan Boneka Bernyawa

Tak pernah
berkeluh kesah
meski hidup susah
kendati masa kecil
terampas sudah
sulung yang mandiri
dan tegak berdiri
di atas kaki sendiri
ringankan setumpuk
beban keluarga
menepikan mimpi
jauh panggang dari api
si sulung yang mahfum
tatkala sang ibu
sibuk di sawah
bertudung canting
menyemai benih padi
serta sang ayah
mencelupkan
kaki-kakinya
di lumpur sawah
lengket dan dingin
serta mengayunkan
ujung cangkulnya
legam terpanggang
mentari garang
takada boneka
guna bermain
yang ada hanya
boneka bernyawa
yakni adiknya sendiri
yang acapkali diasuh
tatkala sang ibu
bertikai dengan arit
dan sang ayah berseteru
dengan cangkul
di sawah-ladang harapan
tempat mencangkul mimpi
di beceknya genangan angan

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 09/02/2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun