Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ra... Will You Merry Me

8 Februari 2022   11:34 Diperbarui: 8 Februari 2022   11:46 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Mon Cheri@Pinterest.com

Ra... Will You Merry Me

"Ra... Will You Merry Me" ujarmu
tiba-tiba kalimat itu meluncur
begitu saja dari sela bibirmu
seraya lekat menatap manik mataku
seperti mencari-cari sesuatu
mungkin serpihan-serpihan percayaku
atau remah-remah hatiku
yang sempat hancur jadi debu
sungguh ucapmu menjadi
kalimat termerdu yang pernah
kudengar disepanjang hidupku
andai dari dahulu mungkin
takkan lain jalan ceritanya
namun bukankah perjalanan hidup
itu menyimpan misteri tersendiri
tak ubahnya dalam kotak pandora
penuh dengan hal yang tak terduga
yang kita sendiripun takkan pernah tau
kemana arah takdir menuju
memahat kisahmu dan kisahku
kau masih menanti jawaban dariku
seraya menatap netra ku tak berkedip
dan tak lama kau raih jemariku
kemudian meletakan dan
merebahkannya dalam
genggaman tapak lenganmu
nan kokoh lalu meremasnya perlahan
Ra... look at my eyes, what you afraid of, let me know...? masih ucapmu
seraya meraih ujung daguku
dan tatap mata kitapun beradu
"Ri... jika mata adalah jendela hati yang mengisyaratkan rasa, dan kau dapat menoleh kedalamnya. Kau akan tahu hati ku dipenuhi sayatan luka dan aku hidup dalam trauma masa lalu. Dan hingga kini luka itu tak kunjung dipertautkan masa." ujar ku lirih dalam hati
tak sadar butiran kristal menggenang di sudut mata, sekuat aku bertahan namun akhirnya tembok pertahananku runtuh jua. perlahan luruhkan air mata
terasa hangat membasahi pipi ku
sehangat kenangan yang memeluk erat
" Ra... don't cry princess, pleaseee"
" it's not the time"
" no more tears"
masih ucapmu dengan suara parau
dan bergetar dengan kental
nada-nada kesedihan lantas
kau rengkuh aku sedemikian erat
seakan tak ingin melepaskan
tatap mata ku sendu bibir ku kelu
ditelan waktu yang mengalun sendu
dalam hidup ku

March 14
February 26

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 08/02/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun