Sepasang Netra Tua dan Kaca Mata Baca
Tebal kaca mata baca
bertengger di hidung bangir
sesekali digerakan
turun naik jemari
disela nikmati bertulang
dengan lembar-lembar usang
memahat jejak sejarah
ditingkahi aroma debu
disesap tragedi lampau
memeta rangkuman peristiwa
dengan amat seksama
seraya duduk menyendar
menyangga tulang belakang
memasuki masa renta
sandarkan seluruh pegal raga
namun minat baca
tak tergerus laju masa
segala jenis buku dilahap
buku tersusun di lemari
laksana santapan paling
bernutrisi lagi bergizi
meski kian tebal kaca mata baca
namun tak menyusutkan
gairah menggebu
pada lembar-lembar buku
disetiap ruasnya adalah
serpihan ilmu serta bongkahan
mutiara wawasan lebih berharga
dari mutu manikam
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 02/02/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI