Kau dan Aku Laksana Seutas Tali Sepatu
Laksana tali sepatu
kita saling terikat erat
terlilit di simpul-simpulnya
pada lubang-lubang berjajar
yang merekatkan hingga tak lepas
dan lindungi tapak kaki dari onak duri
Bak seutas tali sepatu
kerap ditarik hingga kuat
tak kendur tatkala dipakai
melangkah setapak dua tapak
dan bahkan hingga ribuan tapak
mencetak jejak pada tubuh aspal
Kau dan aku kerap
seiring sejalan meski tak
selalu se-iya se-kata sebab
isi kepala kita sangat berbeda
meski rambut sewarna legamnya
tak dipungkiri perbedaan satukan kita
Ibarat sepatu kita
selalu melangkah bersama
berjalan bersisian seraya saling
genggam erat jemari lintasi jalan
terjal dan berliku susuri panas terik
dunia fana dan sekelumit cerita suka duka
Bak sepatu kita tak lagi
mencari-cari yang pantas
memahkotai kaki melainkan
yang pas dan nyaman tatkala
digunakan dan disandingkan cukup
melenggang di jalan tanpa kesempitan
Begitu pun kau dan aku
laksana sepasang sepatu
yang saling memberikan rasa
nyaman dalam pijakan susuri
sebuah perjalanan amat panjang
dalam tatanan kehidupan milik insan
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 21/01/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H