Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pekat Merayap Mengendap di Antara Senyap

26 November 2021   17:51 Diperbarui: 26 November 2021   18:03 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekat Merayap Mengendap di antara Senyap

Semesta sontak berjelaga
hitam pekat sewarna arang
baluri sekujur daksa cakrawala

Sesaat lagi atap langit kan
runtuhkan hujan dan tak kuasa
menahan berat beban air serapan

Maka menangislah kedua
biji bola matanya hingga sembab
memerah air mata bergulir menderas

Pekat merayap mengendap
di antara senyap tak ubahnya
siluman kegelapan kenakan jubah kelam

Sekelam jantung malam
di antara seringai halilintar
liar menyambar mencipta ingar bingar

Semesta seperti berkabung
dalam pekat yang berselubung
hingga rintik menitik merupa titik

Kemudian menjelma basah
di atas tanah merah dan liat
laksana dalam kubangan liang lahat

* ) GAS H-1

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 26/11/20211

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun